Wednesday, January 27, 2010

Seuntai bahagia

Melangkah menuruni tangga itu aku disapa dengan senyuman si Rose jepun kesukaanku.Sambil aku terus mengatur langkah aku melihat kuntuman okid yang telah mula mekar itu sambil menyucapkan salam padaku.Barisan bunga bakung pink itu telah mula menunjukkan kelayuannya.ooh patutlah sudah seminggu ia mekar dijambangan. Sambil mengidu harumnya anggerik desa yang menumpang di pohon mangga epal yang ditanam oleh ibu mertuaku, ku mengintai rimbunan sireh di celah dedaun puding.Ooh alangkah segarnya dedaun pegaga di celah pepohon cili itu.

Senyumanku masih terukir dibibir bilaku melihat kuntuman bungaraya putih.Wahai si pohon cili kau selalu berbunga,menjelmalah sang cili agar bisa dijadikan ramuan untuk gulai ikan patin.Kocakan si ikan keli itu mengingatkan aku yang tiba masa memberinya makan.Maaf ye si keli aku terlalai seketika.

Langkah terus di atur aku menyusuri pepohon pisang nangka yang sedang berbuah,pisang lemak manis yang sedang mula menunjukkan jantungnya.Berbunga lagi hatiku menhirup aroma serai wangi yang ditanam olih jiranku .Sudah arwah dia sekarang.Akan ku jaga rumpun serai ini.Daun pandan dan daun kesum adalah pohon paling penting bagiku .Almaklumlah gulai asam pedas takkan menjadi tanpa daun kesum.

Terima kasih Ya ALlah kerana mengizinkanku menikmati sebahagian dari kepunyaanmu. Sesungguhnya Suasana pagi itu amat indah di mataku dan aku merasakan amat bahagia seolah-olah pepohon itu berbisik padaku, seolah olah pepohon itu menucapkan salam terimakasih padaku sewaktu ku menyiraminya dengan pancutan air.

Alangkah damainya hati ini seketika.Alangkah bahagia disaat aku menanti kemunculan okid okid yang baru,di saat menunggu berkembangnya sang teratai di kolam kecilnya.
Di saat aku memetik si cili yang berwarna merah.

Nikmatilah hidup ini dan rasailah kebahagian yang telah di kurniakan olih IlaHI dan
bersyukurlah kerana anda masih diberi peluang menikmati hidup ini.

0 komen:

Post a Comment